
Suprihati
16 May 2025
250
273
Ekowisata Mangrove Bunton Bangkitkan Harapan Pesisir Selatan Cilacap
Press Release No. 033.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/V/2025
Cilacap, 16 Mei 2025 - Desa Bunton di pesisir selatan Cilacap
perlahan berbenah. Wilayah yang dahulu rawan terjangan banjir rob kini mulai
berubah wajah berkat pembangunan ekowisata dan program penanaman mangrove oleh
warga setempat. Inisiatif ini tidak hanya menyelamatkan pertanian warga, tapi
juga membuka jalan baru bagi perekonomian desa melalui pariwisata berbasis
alam.
"Kalau dulu air laut pasang bisa masuk sampai
sawah. Tapi sekarang sejak ada mangrove, air nggak sampai ke lahan, petani jadi
bisa panen padi", ujar Jaban Sukarto, salah satu penggerak lokal (local
heroes) sekaligus Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Wana Lestari dalam
pengembangan Ekowisata Mangrove Bunton.
Lahan seluas (6) enam hektar di Wilayah Wisata
Pinggir Kali (WPK) Pantai Bunton yang membentang hingga ke muara kini ditanami
mangrove oleh sekitar 20 petani hutan aktif. Mangrove kini justru menjadi
pelindung alami dari abrasi dan banjir rob. Hutan Mangrove juga membawa
keberkahan ekologi baru berupa ratusan burung datang, bertengger, dan bertelur
disana.
Jaban mengungkapkan, perubahan sikap warga
terhadap penghijauan tidak terjadi dalam semalam. "Awalnya Pemerintah Desa
juga kurang yakin, katanya penghijauan nggak penting. Tapi setelah dilihat
manfaatnya dari sisi wisata dan ekonomi baru mereka percaya", jelasnya.
Kini, selain Mangrove, warga juga menanam pohon
ketapang laut dan cemara pantai untuk memperkuat vegetasi pesisir. Proyek
ekowisata yang sedang dirintis pun mulai menunjukkan geliat. Meski fasilitas
seperti dermaga belum tersedia, kawasan sudah dikunjungi pelajar dan komunitas
yang belajar soal konservasi.
Kehadiran generasi muda juga menjadi warna
tersendiri. Anak-anak muda yang dulu fokus berternak, kini mulai terlibat dalam
kegiatan konservasi. âRumput laut dulu dibuang, sekarang dimanfaatkan. Mereka
juga mulai paham pentingnya pupuk dan pelatihan menanam mangrove", kata
Jaban.
Pengelolaan ekowisata Bunton turut berkoordinasi
dengan Balai Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu Opak dan berbagai pihak
lain untuk memperkuat ekosistem pesisir yang tangguh.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dijalankan oleh PLN Energi
Primer Indonesia (PLN EPI). Menurut Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit
Setiawan, program ini tidak hanya bertujuan menjaga lingkungan, tetapi juga
memperkuat ketahanan masyarakat dari bencana.
âWilayah pesisir seperti Bunton rentan terhadap
dampak perubahan iklim. Penanaman mangrove menjadi bentuk adaptasi berbasis
alam yang paling efektif untuk meminimalkan risiko banjir dan abrasi",
jelas Mamit.
Yang menarik, kawasan Ekowisata ini berada tepat
di belakang PLTU Adipala dimana PLN EPI memasok energi primer untuk pembangkit
tersebut. Selain mendukung penghijauan di pesisir, PLN EPI juga mengembangkan
Ekowisata Mangrove di sekitar Wisata Pinggir Kali (WPK) Pantai Bunton, dengan memanfaatkan
lahan di kawasan pantai untuk ditanami tanaman yang dapat mereduksi karbon
dioksida yang dibuang ke udara dari
proses pembakaran di PLTU Adipala tersebut.
âMelalui
Ekowisata Mangrove, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan, tapi juga
menghasilkan nilai ekonomi baru melalui program pemberdayaan UMKM masyarakat
sekitar, di mana tanaman mangrove tersebut dapat dimanfaatkan sebagai produk
olahan makanan ringan", ujar Mamit.
Pendekatan ini mendorong terbentuknya ekonomi
sirkular berbasis komunitas, yang menjadikan warga semakin mandiri secara
ekonomi.
âKami ingin masyarakat menjadi bagian dalam
mendukung terciptanya lingkungan yang bersih, lestari, dan ekonomi tumbuh, maka
kesejahteraan menjadi berkelanjutan", tutup Mamit.
Ke depan, kawasan ini diharapkan dapat menjadi
model integrasi antara konservasi lingkungan, penguatan ekonomi desa, dan
transformasi menuju Green Energy yang dilakukan bersama dengan masyarakat
sekitar.
Pengembangan biomassa melalui konservasi
lingkungan serta penguatan ekonomi UMKM, merupakan wujud implementasi prinsip Enviromental,
Social and Governance (ESG) dan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(TPB) 14 yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan ekosistem lautan.
Narahubung
Mamit Setiawan
Sekretaris Perusahaan
PT PLN Energi Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas Tentang PLN EPI
PT PLN Energi Primer Indonesia merupakan
Sub-Holding PLN yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai
energi primer melalui Konsolidasi Proses Pengadaan & logistik, Pencarian
Sumber Energi Primer serta Pengembangan Ekosistem yang resilient dan rantai
pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi solusi energi primer terintegrasi No 1
se-Asia Tenggara.
Bagikan berita
Berita Terbaru

PLN EPI Gelar Simulasi BCP Uji Ketangguhan Organisasi Hadapi Krisis
PLN EPI Dorong Generasi Muda Siapkan Diri Hadapi Transisi Energi

Gas Jadi Pilar Transisi Energi dan Keandalan Listrik Nasional
