
Suprihati
06 Aug 2024
1,834
1,188
Inisiatif PLN EPI Kembangkan Energi Bersih Penuhi Kebutuhan Sektor Kelistrikan
Press Release No. 049.PR/STH.06.01/PLNEPI0102/VIII/2024
Jakarta, 6
Agustus 2024 -- Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI)
berkomitmen penuh mendorong transisi energi sektor ketenagalistrikan dengan
mengembangkan sejumlah inisiatif energi bersih.
Direktur Utama PLN
EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan, PLN EPI berkomitmen untuk mereduksi
emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
"PLN EPI
mendukung Holding PLN dalam menegaskan komitmen untuk menjalankan
transisi energi demi mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Beragam
inisiatif PLN akan berdampak pada pengurangan 3.7 miliar ton CO2e," kata
Iwan.
Selama 4 tahun
terakhir, Iwan mengatakan PLN (Persero) telah menghapus rencana pembangunan
13,3 gigawatt (GW) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sebelumnya masuk
ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). PLN mengganti PLTU
batubara sebesar 800 MW dengan pembangkit gas hingga membatalkan perjanjian
pembelian tenaga listrik atau power purchase agreement (PPA) PLTU batu
bara sebesar 1,3 GW.
Komitmen
mengakselerasi transisi energi oleh PLN tidak berhenti disitu. PLN turut menginisiasi
program Accelerated Renewable Energy Development (ARED).
Dengan ARED, PLN membangun
pemerataan kelistrikan nasional melalui Green Enabling Super Grid. Menjadikan
sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antar pulau menjadi
terhubung satu sama lain dan potensi EBT berskala besar yang belum dimanfaatkan
selama ini dapat dimaksimalkan. Pasokan listrik berbasis EBT akan meningkat
dari 22 GW menjadi 61 GW.
Kemudian, untuk
mengatasi tantangan intermitensi dari sumber EBT, PLN juga membangun smart
grid dengan smart power plant dan flexible generation yang
dilengkapi smart transmission, smart distribution, smart control
center dan smart meter. Lewat ARED ini membuat penambahan kapasitas
listrik 75 persen bersumber dari EBT, sementara 25 persen berasal dari gas
alam.
"PLN akan
bergantung dengan LNG untuk mengkompensasi penurunan produksi atau pasokan dari
gas pipa untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional," Iwan
Iwan menjelaskan,
pemanfaatan gas melalui LNG akan meningkat seiring waktu dari porsi saat ini
dikisaran 55% menjadi 69% pada 2040 mendatang.
Direktur Gas dan
BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan, inisiatif mendorong energi bersih salah
satunya diwujudkan lewat pengembangan green hydrogen.
"PLN menjadi
yang terdepan dalam pengembangan green hydrogen di Indonesia dengan
menginisiasi ekosistem hidrogen global," kata Rakhmad.
Ia menjelaskan, PLN
berada dalam posisi yang tepat untuk memenuhi pertumbuhan permintaan hidrogen
di Indonesia maupun pasar ekspor.
Dengan keunggulan
dari sisi produksi dan suplai, PLN memiliki kapasitas untuk berpartisipasi
aktif dalam mengembangkan rantai pasok hidrogen di Indonesia.
Hingga saat ini,
PLN telah membangun ekosistem green hydrogen secara end to end.
PLN telah memiliki 22 Green Hydrogen Plant (GHP) dengan memanfaatkan
pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya, dan renewable
energy certificate.
Dari total 22 GHP
tersebut, PLN mampu memproduksi 203 ton/tahun green hydrogen. Dimana 75 ton
hidrogen ini digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit. Sementara, 128
ton bisa digunakan untuk mendukung kebutuhan lain, termasuk kendaraan hidrogen.
Tak hanya GHP, PLN
juga telah memiliki Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun
pengisian kendaraan hidrogen yang berlokasi di kawasan Senayan, Jakarta. HRS
yang diresmikan pada Februari 2024 lalu menjadi HRS pertama di Indonesia.
Dalam mengembangkan
ekosistem green hydrogen, PLN kini tengah memulai pilot project untuk
mengkonversi excess produksi green hydorgen menjadi green ammonia untuk
program cofiring PLTU milik PLN.
Rakhmad
menjelaskan, green ammonia yang dihasilkan akan digunakan sebagai bahan bakar cofiring
PLTU Labuan.
"Komitmen
pengembangan ekosistem green hydrogen terus dilakukan PLN untuk mendorong
pemanfaatan energi bersih sejalan dengan komitmen NZE 2060 mendatang," pungkas Rakhmad.
Narahubung
Mamit
Setiawan
Sekretaris
Perusahaan
PT PLN
Energi Primer Indonesia
021-21684025
Sekilas
Tentang PLN EPI
PT PLN
Energi Primer Indonesia merupakan sub holding PLN yang didirikan untuk
memastikan ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui Konsolidasi Proses
Pengadaan & logistik, Pencarian Sumber Energi Primer serta Pengembangan
Ekosistem yang resilient dan rantai pasok yang kuat. Memiliki Visi menjadi
solusi energi primer terintegrasi No 1 se-Asia Tenggara
Bagikan berita
Berita Terbaru

PLN Energi Primer Indonesia dan PT Timas Suplindo Teken Letter of Intent Pembangunan Pipa Gas WNTS Pemping

PLN EPI Usung Bioenergi Gantikan Biomassa Siap Jadi Motor Hijau Transisi Energi Indonesia

PLN EPI Dorong Rantai Pasok Gas sebagai salah satu Pilar Ketahanan Energi dan Transisi Energi
